Senin, 27 Juni 2011

Deja Vu

Deja vu, dalam bahasa Perancis artinya "sudah melihat".

Hmm jelasnya mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Fenomena ini juga disebut dengan istilah paramnesia dari bahasa Yunani para yang artinya adalah "sejajar" dan mnimi artinya "ingatan". Deja vu biasanya terjadi hanya sekelebat, atau sekilas.Menurut para pakar, setidaknya 70% penduduk bumi pernah mengalami fenomena ini.

Deja vu adalah peristiwa unik yg terjadi di otak manusia. Ilmuwan sudah lama mencari tau, apa sebenernya deja vu itu. Apa bener, orang yg mengalami deja vu berarti pernah mengalami peristiwa itu di masa lalu?

Banyak teori yg dibuat untuk menjelaskan deja vu. Paling tidak 40 teori yang berbeda mengenai deja vu, mulai dari peristiwa paranormal hingga gangguan syaraf. Salah satu peneliti fenomena deja vu ini adalah Emile Boirac. Ia sudah meneliti fenomena ini sejak tahun 1876, namun tidak pernah secara tuntas menyelesaikan penelitiannya.

Kalau menurut Dr. Vernon Neppe MD, PhD, Direktur Pacific Neuropsychiatric Institute (PNI), deja vu adalah pengaruh subjektif mengenai anggapan adanya kesamaan pengalaman saat ini dengan masa lalu yang sulit dijelaskan. Sedangkan James Lampinen, profesor psikologi dari University of Arkansas mendefinisikan deja vu sebagai perasaan begitu kuat mengenai adanya kesamaan global yang terjadi pada situasi baru. Kesamaan pengalaman dalam deja vu ini bersifat keseluruhan, hingga setiap detail terkecil, mirip sekali dengan yang pernah dialami seseorang di masa lampau.

Intinya deja vu merupakan suatu fenomena aktivitas otak manusia yang berkaitan dengan memori yang lazim disebut “pemanggilan ulang”. Penjelasan ini memperkuat fakta bahwa “penataan ulang memori” pada saat tertentu mempengaruhi keadaan alam sadar manusia, Bannister dan Zangwill (1941) mencoba menganalisis deja vu dengan menggunakan hypnotis pada 10 subjek penelitian. Ternyata 3 dari 10 di antaranya mengalami deja vu.

Cleary (2008) mengajukan hipotesis bahwa deja vu merupakan bentuk dari sesuatu yang telah familiar diketahui yang disebut cripyamnesia adalah susuatu yang telah dipelajari namun tidak disimpan baik di otak, namun pada suatu waktu memori dalam “membukanya”.


Deja vu bisa dibilang masih misteri....

Karena deja vu memang proses ingatan manusia yg sangat-sangat rumit.

Minggu, 26 Juni 2011

Gak Sengaja Nemu

# kekesalan seorang koki
siapa yg mengira kalo potato chips yg sekarang banyak dikonsumsi sebagai cemilan berawal dari kekesalan seorang koki..
Pada tahun 1853, di Saratoga, New York ada satu restoran yg sedang penuh pengunjung. Seorang pengunjung restoran tersebut protes atas pesanan kentang gorengnya. Katanya kurang garinglah, kurang tipislah, terlalu berminyaklah, dan macem-macem. Berkali-kali pesanan diperbaiki tapi pengunjung itu tetep protes. Sang koki, George Crum, jadi kesal dibuanya. Ia kemudian mengambil pisau dan memotong kentang tipis-tipis lalu digoreng samapi garing. Ternyata, pengunjung itu tidak protes lagi. Malahan kentang goreng tersebut semakin lama semakin banyak yg pesan. Kentang goreng itupun tercantum di menu sebagai "Saratoga chips" dan sekarang kentang goreng itu sudah terkenal ke seluruh dunia sebagai potato chips.


# Ide kreatif guru geografi
Pak John Spilsbury adalah guru geografi di London. Pada tahun 1767, ia ingin mengajari murid-muridnya tentang peta Inggris dan Wales. Ia lalu menggambar peta daerah tersebut pada papan. Ia memotong setiap kota tersebut menjadi sebuat potongan. Lalu ia meminta murid-muridnya menyusun potongan papan tadi. Lama-lama yg dibuat bukan hanya peta. Tetapi juga gambar-gambar lain. Ide kreatif dari pak John inilah yg membuat kita sekarang mengenal permainan seru bernama puzzle.


# Kasih sayang seorang suami
Pada tahun 1921, seorang ibu bernama Josephine Dickson sering terluka jarinya ketika memasak. Setiap luka, ia menutup jarinya dengan kain kasa dan mengikatnya dengan plester. Namun kain kasa itu sebentar-sebentar terlepas dari jarinya. Suami bu Dickson, pak Earle Dickson, kasihan pada bu Dickson. Diambilnya plester lalu diguntingnya kain kasa. Kain kasa itu diletakkan ditengah plester. Baru kemudian diletakkan dijari bu Dickson dan Aha! sekarang bu Dickson bisa memasak lagi tanpa kerepotan kain kasanya terlepas lagi. Ide pak Dickson ini diketahui oleh atasannya, kebetulan pak Dickson bekerja di perusahaan alat kesehatan. Ide itu dikembangkan dan dijual untuk umum. Jadilah plester luka yg sering dipakai untuk menutup luka.


# Kehabisan piring kertas
Arnold Fornachau sedang berjualan es krim di World's Fair tahun 1904. Es krim itu disuguhkan di atas piring kertas. Saking banyaknya pembeli, piring kertasnya habis. Waktu itu pak Fornachau melihat pak Ernest Hamwi yg menjual zalabia, semacam wafel kering dan tipis. Zalabia itu diborongnya, dibentuk seperti cone, dan dijadikan tempat es krim. itulah pertama kalinya muncul ice cream cone.


Wah, ternyata banyak juga penemuan yg diawali dengan kejadian tidak sengaja. Bahkan penemunya bukanlah seorang peneliti.
Yg dibutuhkan adalah ide kreatif ^^