pertama kali baca puisi ini, spechless. merasa kagum membaca tiap kata di tiap baitnya yg punya arti sangat dalem. bikin yg baca terenyuh.
kedua kali baca, masih terkagum-kagum. kagum sama ketulusan mereka dalam menjalani kehidupan bersama-sama.
ketiga kali baca, tetep ga luntur kekaguman saya. nampak jelas betapa mereka saling membutuhkan satu sama lain dan mereka selalu berusaha melengkapi pasangannya.
keempat kali baca, kelima kali baca, keenam kali baca, akhirnya saya mutusin buat ngepost puisinya di blog saya. biar saya ga usah repot-repot kalo mau baca puisi itu lagi. hehe :DD
puisi cinta pak BJ Habibie untuk ibu Ainun
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi,
aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri
seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong,
hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir,
pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak megeluh,
tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan,
sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta,
sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku..
BJ.HABIBIE
*shinta*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar